Senin, 31 Oktober 2011

Pengertian Etika Bisnis

 Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti
kebiasaan , etika berbeda dengan moral. Etika adalah sebuah
ilmu bukan ajaran, sebagai ilmu  melahirkan pemikiran kritis dan
mendasar mengenai atau ajaran maupun pandangan moral.
Dalam etika    manusia menggunakan pemikirannya untuk
bagaimana dapat mengambil sikap yang bertanggungjawab
bila dihadapkan pada ajaran moral.
Secara universal etika hadir dalam masyarakat dunia tanpa
kecuali tidak membedakan ras ataupun budaya, sehingga
mengakibatkan timbulnya keterikatan pada nilai-nilai yang
sama pada situasi yang serupa.


Kesadaran Etis

Prinsip universalitas mengandung implikasi makna “yang baik,
dan yang buruk”    yang berlaku secara umum dan diterima
umum.
Makna yang baik    mencerminkan kualitas perbuatan manusia
bahwa pemikiran maupun tindakannya dapat diterima
masyarakat, sebaliknya yang burukpun    juga berwawasan
umum. Dengan demikian ukuran    baik dan buruk    menjadi
ketentuan atau norma moral.
Namun demikian, norma moral tidak mempunyai kekuatan
pemaksa, entah itu sanksi denda,penjara dll, sebagaimana pada
norma hukum
Kesadaran moral adalah kehendak baik, yang sangat berguna
dalam memberikan arahan yang baik pada peran akal seperti :
kecerdasan, keberanian, kemampuan nilai dll. Tanpa kehendak
baik segala kemampuan akal manusia dapat menjadi buruk dan
berbahaya.( kewajiban berbuat baik)


Aliran besar dalam etika
a. Aliran utilitarianisme
Aristipus : Aliran ini bersumber pada ajaran kegunaan (utilty), yang
menyatakan bahwa baik buruknya sebuah tindakan diukur    dari
apakah tindakan tersebut mendatangkan tingkat
kebahagiaan,kesenangan, dengan pengorbanan yang paling
sedikit.’Jadi aliran ini menitikberatkan pada”Tujuan” yang termasuk
aliran teleologi ( bhs Yunani “telos =tujuan) aliran ini juga sering
disebut sebagai aliran hedonisme ( hedone = kesenangan).
John Stuart Mill : Menggeluti pemikiran tentang kebahagiaan
masyarakat umum, dan merupakan tugas individu    untuk turut
meningkatkan kebahagiaan secara universal.
Abab XIX :   pakar ekonomi berpendapat bahwa   manusia senantiasa
untuk memaksimalkan manfaat diri pribadi maupun kinerjanya,
sedangkan manfaat dapat diukur dengan harga yang
diperolehnya.Selanjutnya melahirkan analisa cost and benefit.

Kritik terhadap aliran utilitarianisme
Kritik terhadap kuantitatif cost and benefit
Bagaimana caranya mengukur sebuah tindakan yang berbeda-beda untuk
membandingkan tindakan satu dengan yang lainnya, sehingga dapat dianggap
bermanfaat bagi semua orang…? Bagaimana mengukur kebahagiaan tersebut? (
akal sehat)
Apa hubungannya cost and benefit dari sudut moral terutama persoalan benar
dan adil?,misal pembayaran upah?
Namun demikian sumbangan terbesar dari aliran utilitarianisme adalah
pemikiran tindakan yang bermanfaat ditengah-tengah keterbatasan
kemampuan berpikir manusia.

b. Aliran Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa Yunani ; deon = diwajibkan.    Yang
berpendapat bahwa    baik buruk tindakan seseorang tidak dapat dilihat
dari akibat tindakan itu, namun memang kewajiban pada ketaatan moral,
terlepas dari pertimbangan apapun. Aliran ini mementingkan formalitas
atau legalitas, seperti apa yang baik bagi seseorang akan baik pula bagi
orang lain, sebaliknya apa yang buruk bagi seseorang akan buruk pula
bagi orang lain.



Ulasan:
Dengan materi diatas dapat saya simpulkan bahwa proses kehidupan manusia selalu dihadapkan dengan ketentuan,larangan,norma yang seakan-akan kita tidak boleh melakukan hal apa yang kita inginkan.Padahal dengan adanya etika dan norma kita akan memperoleh pandangan dan tolak ukur mengenai apa yang boleh kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan atau juga mengenai apa yang baik dan buruk.

Dan dengan materi di atas kita juga bisa membedakan pengertian ETIKA dan MORAL.Etika adalah sebuah
ilmu bukan ajaran, sebagai ilmu  melahirkan pemikiran kritis.Dengan demikian ukuran baik dan buruk    menjadi ketentuan atau norma moral.Dan kita akan bisa mengerti dan punya pemikiran seperti apa yang baik bagi seseorang akan baik pula bagi orang lain, sebaliknya apa yang buruk bagi seseorang akan buruk pula
bagi orang lain.


Sumber materi oleh http://gedearimbawa.dosen.narotama.ac.id/files/2011/09/Modul-1-Teori-Etika.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar